KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH
  • 07 Juni 2024
  • Administrator
  • berita
  • 239 Kali Dilihat

KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH

Oleh: Pipit Fitriani, S.I.Pust.

 

KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH

Bismillah,

Hi sahabat Perpustakaan UMMI, bagaimana kabarnya? Mudah-mudahan senantiasa dalam keadaan sehat wal’afiyat ya… Aamiin…!

Qodarullah di hari Jum’at yang mulia ini, tak terasa kita sudah sampai di penghujung bulan Dzulqa’dah 1445 H… Ntah karena merasa tersibukkan oleh urusan dunia atau apa ya? Hehe... Mudah-mudahan tersibukkan oleh perkara akhirat ya, sebagai bekal kita untuk menyambut kehidupan yang sesungguhnya kelak. Aamiin. Ternyata esok hari kita akan mulai memasuki awal bulan yang suci setelah bulan Dzulqa’dah ini yang sekaligus merupakan penutup bulan pada tahun hijriyah, ya… bulan tersebut bernama bulan Dzulhijjah…

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang suci yang tentunya di dalamnya ada kesempatan bagi kita untuk terus meningkatkan amal sholeh, terlebih di 10 hari pertamanya ada keistimewaan-keistimewaan yang Allah Swt. berikan pada bulan ini. Sebagaimana dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar Radhiyallaahu ‘Anhuma, dari Nabi Muhammad saw bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir).

Dari salah satu hadits terkait bulan Dzulhijjah ini, kita ketahui Allah Swt. memberikan kabar gembira bahwa Allah sangatlah mencintai amal shalih yang senantiasa kita laksanakan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Oleh karena itu ada banyak peluang bagi kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Meningkatkan lagi semangat dalam melaksanakan amal-amal shalih yang biasa kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari, apapun bentuknya mulai dari ibadah yang wajib tentunya hingga yang sunnah-sunnahnya.

Hal ini menjadi sebuah momentum yang perlu kita manfaatkan dan jangan sampai disia-siakan, karena ibadah dan kebaikan yang kita laksanakan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini terdapat pahala yang lebih besar dibandingkan hari-hari lainnya. Salah satu amalan yang bisa kita teladani dari Rasulullah saw. yaitu dengan berpuasa, sebagaimana terdapat sebuah hadits yang berbunyi:

أَخْبَرَنِي زَكَرِيَّا بْنُ يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ الْحُرِّ بْنِ صَيَّاحٍ عَنْ هُنَيْدَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنْ امْرَأَتِهِ قَالَتْ حَدَّثَتْنِي بَعْضُ نِسَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَتِسْعًا مِنْ ذِي الْحِجَّةِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ الشَّهْرِ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنْ الشَّهْرِ وَخَمِيسَيْن

Yang artinya: “Telah mengabarkan kepadaku Zakaria bin Yahya dia berkata, telah menceritakan kepada kami Syaibah dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Al Hurr bin Shayyah dari Hunaidah bin Khalid dari istrinya, dia berkata, telah menceritakan kepadaku sebagian istri-istri Nabi ﷺ, bahwa beliau berpuasa pada hari Asyura, sembilan hari dari bulan Dzulhijjah dan tiga hari setiap bulan, hari Senin pertama tiap bulan dan dua hari Kamis.” (Sunan Nasa’i No: 2332) dengan derajat hadits yang shahih.

Adapula hadits yang menerangkan bahwa keutamaan berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, dapat menghapuskan dosa-dosa setahun sebelumnya dan juga tahun sesudahnya, yang berbunyi:

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الضَّبِّيُّ قَالَا حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ غَيْلَانَ بْنِ جَرِيرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْبَدٍ الزِّمَّانِيِّ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ أَبِي قَتَادَةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ وَقْدِ اسْتَحَبَّ أَهْلُ الْعِلْمِ صِيَامَ يَوْمِ عَرَفَةَ إِلَّا بِعَرَفَةَ

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Ahmad bin 'Abdah Adl Dlabi keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Ziyad dari Ghailan bin Jarir dari Abdullah bin Ma'bad Az Zamani dari Abu Qatadah bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda, "Puasa hari 'Arafah -saya berharap dari Allah- dapat menghapuskan dosa-dosa setahun sebelumnya dan juga tahun sesudahnya." (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat) dari Abu Sa'id. Abu 'Isa berkata, hadits Abu Qatadah merupakan hadits hasan. Para ulama mensunnahkan puasa 'Arafah kecuali jika berada di 'Arafah. (Sunan Tirmidzi No: 680) dengan derajat hadits yang shahih.

Mudah-mudahan dengan kita melaksanakan puasa ‘Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah 1445 H nanti, atau bertepatan dengan hari Minggu, 16 Juni 2024) Allah menghapuskan dosa-dosa yang pernah kita lakukan selama satu tahun ke belakang, juga menjaga kita agar tidak berbuat dosa kembali pada 1 tahun mendatang. Aamiin.

 

Semoga bermanfaat, salam literasi!

Untuk mendapatkan informasi terkait Perpustakaan UMMI silahkan follow IG: @perpustakaanummi dan subscribe channel youtube: LIBRARY OF UMMI (@libraryummi9270).

Konten Terkait :

Komentar :