MENGENAL LEBIH DEKAT SOSOK USTADZ ADI HIDAYAT
  • 06 Januari 2023
  • Administrator
  • berita
  • 28678 Kali Dilihat

Mengenal Lebih Dekat Sosok Ustadz Adi Hidayat

 

Judul               : Ustadz Adi Hidayat: kisah hidup dan dakwah yang fenomenal

Penulis             : Rusydie Anwar

Penerbit           : Laksana

Tahun Terbit    : 2021

ISBN               :978-623-327-104-2

Ketebalan        :174 hlm;  14x20 cm  

Harga              : Rp. 55.000.-

               Ustadz Adi Hidayat, siapa yang tak mengenal nama tersebut? nama yang kini sudah tidak asing di telinga masyarakat terkhusus umat muslim di Indonesia, sosok seorang ustadz muda yang terkenal dengan penyampaian ceramahnya yang MasyaAllah…

          Sosok ustadz dengan teknik penyampaian ceramah dengan detail serta mendalam, tegas namun tetap humoris, sehingga mudah difahami oleh para jama’ahnya. Pengetahuannya yang luas dan mendalam  serta penguasaan detail-detail hukum Islam sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur’an  dan hadits memberikan kesan bagi setiap jama’ah yang mengikuti kajiannya terkagum bahkan mengidolakannya, juga merasa bangga atas kehadirannya sebagai tokoh Islam dari kalangan pemuda Indonesia dengan ilmu yang beliau miliki, yang mana hal ini dapat memperlihatkan semangat dakwah Islam dengan latar belakang tradisi keilmuan yang kuat dan mendalam.

           Berangkat dari sedikit gambaran mengenai beliau melalui cara penyampaian materi ceramah keagamaannya, tentunya menarik perhatian kita untuk lebih mengenal sosok Ustadz Adi Hidayat secara mendalam, serta  mengetahui bagaimana keberislaman yang benar.

            Buku yang ditulis oleh Rusydie Anwar ini berusaha untuk menghadirkan sosok Ustadz Adi Hidayat secara lengkap. Yaitu, mulai dari biografi singkatnya, taushiyah-taushiyahnya yang menjabarkan perihal agama Islam secara mendalam, anekdot-anekdot yang mampu membuat kita tertawa geli, serta beragam kisah dalam ceramah-ceramahnya.

            Pada awal bab, disampaikan mengenai biografi dari Ustadz Adi Hidayat, yang mana Ustadz Adi Hidayat atau sering dikenal dengan sebutan UAH ini terlahir di Pandeglang, Banten, pada tanggal 11 September 1984. Ayahnya bernama Warso Supena, dan ibunya bernama Hj. Rafiah Akhyar. Beliau memiliki beberapa orang saudara antara lain Ade Rahmat, Neng Inayatin, Ima Rakhmawati, dan Ita Haryati.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) merupakan seorang da’i muda yang kiprahnya sudah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia, video ceramahnya yang dipublikasikan di berbagai media baik kanal YouTube, Facebook, dan termasuk pula media televisi yang konon merupakan milik UAH sendiri yakni AkhyarTV telah banyak ditonton oleh jutaan netizen di Indonesia. Saat ini UAH sendiri telah menikah dengan seorang perempuan yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan beberapa keluarga kiai pesantren di Pati, Jawa Tengah dan telah dikaruniai beberapa orang anak.

           Selama menempuh pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai SD, UAH senantiasa menyandang gelar sebagai siswa terbaik dengan nilai yang memuaskan dan bahkan potensinya semakin terasah semenjak mengenyam pendidikan di Madrasah Salafiyyah Sanusiyyah, yang beliau jalani untuk mengisi waktu luangnya sepulang sekolah. Beliau sangat aktif mengikuti kegiatan muhadhoroh atau latihan berpidato atau ceramah. Bahkan kemampunnya dikenal sangat mahir dibandingkan teman-temannya yang lain. Sehingga, beliau kerap ditunjuk untuk tampil sebagai penceramah dalam berbagai acara.

Tahun 1997 UAH mulai melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut, Jawa Barat. Disana pula beliau menempuh pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madarasah Aliyah (MA). Selama menjalani pendidikannya di pesantren beliau mulai serius dan tekun mendalami ilmu agama Islam dengan salah satu gurunya yang berpengaruh adalah Buya KH. Miskun As-Syatibi hingga muncullah semangat dan kecintaan untuk mendalami Al-Qur’an  dan hadits.

               Kecerdasan UAH selama menjalani pendidikan di pesantren menoreh banyak prestasi di berbagai tingkat sampai pada tingkat Provinsi Jawa Barat pun beliau raih. Berkat kecerdasan dan penguasaannya terutama di bidang syarh tafsir Al-Qur’an beliau kerap diikutsertakan untuk berdakwah di wilayah Banten. Dalam proses pendidikannya beliau mendapatkan berbagai undangan untuk melanjutkan studi mulai dari Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hingga beliau lanjutkan di Kuliyya Dakwah Islamiyah Libya. Di sinilah UAH semakin intensif dalam mempelajari berbagai ilmu Islam antara lain ilmu Al-Qur’an, hadits, fiqh, ushul fiqh, tarikh, dan lughah. Kecintaannya pada al-Qur’an, mejadikan beliau mengambil jurusan Lughah Arabiyyah wa Adabuha, yang mana ilmu tersebut lebih memfokuskan dalam mempelajari seluk-beluk bahasa Arab dan aturan-aturan di dalamnya secara terperinci, sehingga mendukung dalam upaya memahami dua sumber syariat Islam yakni Al-Qur’an dan hadits.

Dalam buku ini, penulis juga menyampaikan bahwa selama proses pendidikannya, UAH senantiasa berguru kepada beberapa Syekh dan para ulama yang sangat berpengaruh baik dari bidang Al-Qur’an, tafsir, ilmu fiqh dan ilmu yang lainnya.

             Selanjutnya, pada bab ke-2 penulis membahas mengenai gaya dan sarana dakwah Ustadz Adi Hidayat. Dari berbagai macam gaya dalam penyampaian ceramah yang dilakukan oleh seorang penceramah, UAH sendiri memiliki ciri khas dengan sikap yang tegas yang dipengaruhi oleh penguasaanya yang luas serta detail mengenai hukum Islam, sehingga dengan ketegasannya tersebut memberikan kepastian dalam menanggapi berbagai persoalan yang dihadapi oleh jamaah berkaitan dengan masalah hukum. Dalam berdakwahnya UAH juga dikenal sebagai sosok yang memiliki kelembutan hati, humoris, juga kemampuan retorika dakwah yang baik. Dalam penyampaian materinya UAH juga senantiasa menuliskan poin-poin penting dan referensi berupa kitab-kitabnya dengan menggunakan media papan tulis, yang mana hal tersebut mengingatkan banyak orang kepada gurunya yang mengajar baik di sekolah, maupun ustadz dan kiai ketika mengajar di pondok pesantren. Dan yang tidak kalah menarik yaitu pemanfaatan berbagai macam media sosial baik berupa facebook, twitter, instagram, siaran televisi maupun YouTube sebagai media dakwahnya, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh seluruh lapisan masyarakat dimanapun berada.

              Pada bab ke-3 penulis berbagi mengenai taushiyah-taushiyah yang penuh kesejukan Ustadz Adi Hidayat, tentunya dengan membaca nya secara keseluruhan memberikan banyak ilmu yang bermanfaat, diantaranya pentingnya kita untuk memohon rahmat Allah Swt., karena dengan rahmat inilah segala bentuk karunia yang Allah Swt. berikan kepada kita akan terasa nikmat, dan mendatangkan kebahagiaan walaupun dalam keadaaan apapun; hakikat dari doa yang senantiasa kita panjatkan sehari-hari adalah bentuk dzikir dan mengingat Allah Swt. dengan  menjadikan Allah Swt. sebagai fokus utama kita ketika berdoa, membuat kita tersadarkan bahwa kita selaku manusia ciptaannya tidak dapat berbuat apa-apa dan tidak ada yang dapat memberikan pertolongan kecuali Allah Swt. Juga tema taushiyah-tausyiah lainnya yang disampaikan dalam buku ini yang dapat menambah wawasan, menyejukan hati kita, dan bahkan menggetarkan hati hingga tanpa sadar meneteskan air mata ketika membaca setiap kisah-kisahnya maupun pesan-pesan agama Islam yang membuka hati kita untuk sadar akan hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan, dan hal-hal apa saja yang perlu kita hindari, bagaimana sikap kita menjalani setiap lika-liku kehidupan ini agar senantiasa berada dalam rambu-rambu yang benar, yakni rambu-rambu agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. Sehingga kita dapat bahagia bukan hanya di dunia melainkan di akhirat kelak, yakni surganya Allah Swt. yang mana untuk dapat memasukinya, Allah Swt. telah menyediakan berbagai macam pintu yang dapat kita pilih dan lewati dengan berbagai jalan untuk menempuhnya, apakah melalui pintu sedekah, pintu jihadkah atau pintu-pintu lainnya, tentunya hal ini perlu kita maksimalkan amalannya, sehingga upaya kita untuk mendapatkan rahmatnya Allah Swt. semakin besar, karena pada hakikatnya yang menghendaki manusia untuk memasuki surganya Allah Swt. adalah dengan rahmatnya Allah Swt.

           Pada bab ke-4 berisi anekdot Ustadz Adi Hidayat antara lain mengenai kaidah bahasa Arab, yang mana dalam buku ini UAH menjelaskan bahwasanya tidak semua kosakata Arab mencirikan Islam, sehingga kita tidak dapat menyimpulkan bahwa seseorang yang terbiasa menggunakan istilah berbahasa Arab dalam komunikasi sehari-hari sebagai orang yang sangat islami dan sangat paham Islam, walaupun begitu, belajar bahasa Arab tentu penting, terutama dalam upaya memahami ilmu-ilmu Islam yang memang banyak ditulis menggunakan bahasa Arab; perihal rezeki yang mana walaupun Allah Swt. Telah mengaturnya dan pasti akan diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, namun dalam hal ini perlu dilakukan sebuah ikhtiar untuk menjemput rezeki tersebut, sekecil apapun upaya yang dilakukannya;   selanjutnya perihal adab bertetangga, dalam hal ini pentingnya kita membangun hubungan baik dan memulyakan tetangga kita, sampai terdapat istilah haqqun musytarak atau hak-hak yang sama antara kita dan tetangga kita, dan perihal adab dalam berdoa yakni perlu dilakukan secara khusus, suara yang lembut, dan memakai bahasa yang baik dan sopan, juga tak kalah penting yaitu dengan mesra dan berterus terang kepada-Nya.

            Pada akhir bab penulis menyampaikan berbagai kisah dalam ceramah yang disampaikan oleh Ustadz  Adi Hidayat dalam berbagai kesempatan yaitu mengenai kisah menjelang kematian seorang hamba, maka Allah Swt. akan tampakkan gambaran mengenai amalan-amalan selama hidupnya, hal ini menjadi bahan renungan bagi kita bagaimana melewati kehidupan selama ini; kisah ketika seorang hamba telah memiliki keinginan pada kebaikan, maka ia tidak akan pernah sepi dari ujian Allah Swt. dan walaupun seberat apapun ujian yang dihadapi tidak akan mengubah keinginannya, tidak memengaruhi ibadah dan keimanannya kepada Allah Swt. Juga bahwasanya keberhasilan seorang anak itu tidak terlepas dari ikhtiar yang senantiasa dilakukan oleh orang tuanya; kisah yang memberikan pelajaran kepada kita bahwasanya ketika kita sadar akan segala dosa-dosa yang telah kita perbuat, maka bersegeralah untuk bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat. Sebab, rumus taubat adalah kita sadar bahwa kita telah melakukan banyak dosa kepada Allah Swt. Dan kemudian, kita bergegas menggantinya dengan melakukan amal kebaikan; selanjutnya kisah yang memberikan motivasi kepada kita agar kita senantiasa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan, bersegera melakukan kebaikan tanpa harus menunda, dan jangan biarkan hari berlalu tanpa berbuat baik walaupun hanya sedikit; kisah kezuhudan seorang Amirul Mukminin yang patut dijadikan teladan bagi kita ketika mendapat amanah sebagai pemimpin; dan terakhir mengenai kisah wanita suci dan dimulyakan Allah Swt. karena keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt. Dari beberapa kisah tersebut memberikan banyak pelajaran yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan dan motivasi untuk kita agar senantiasa berbuat kebaikan semata-mata karena Allah Swt. Sebagaimana tujuan diciptakannya kita tiada lain supaya beribadah kepada-Nya.

             Walaupun buku ini terbilang ditulis tidak terlalu tebal, dengan hanya 176 halaman, namun tidak mengurangi manfaat yang bisa didapat oleh pembaca, karena dalam buku ini disampaikan secara lengkap mulai dari biografi hingga dilengkapi dengan anekdot dan taushiyah yang penuh kesejukan yang tentunya menambah wawasan sehingga kitapun akan semakin mengerti perihal keberislaman yang benar.

            Bagi teman-teman yang tertarik untuk membaca buku ini secara detail terutama pada bagian taushiyah-taushiyah beliau, juga merasakan bagaimana humorisnya Ustadz Adi Hidayat menyampaikan materi dalam bagian anekdot buku ini, serta kisah-kisah inspiratif dari para sahabat dan orang-orang sholeh dahulu yang patut kita teladani, teman-teman dapat meminjamnya secara langsung dengan berkunjung ke Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sukabumi ya…

Semoga tulisan singkat ini memberikan manfaat dan menarik minat teman-teman untuk membaca bukunya secara lengkap.

Terima kasih.

Salam Literasi!

Written By Pipit Fitriani, S.I.Pust.

Konten Terkait :

Komentar :